3 Cara Meningkatkan Engagement Bisnis UMKM Biar Banyak yang Lirik

Saat ini tidak bisa dipungkiri bisnis UMKM jadi kegiatan perekonomian yang popular dan berkembang apalagi sejak masa pandemi. Pada masa itu juga UMKM jadi salah satu penyumbang perekonomian terbesar di Indonesia. Tentunya makin banyak bisnis UMKM, kamu sebagai pendiri usaha harus menghadapi persaingan yang makin ketat. Menghadapi persaingan tersebut kamu perlu melakukan strategi yang tepat supaya bisnismu tetap memiliki banyak peminat.

Media Sosial sebagai Media untuk Meningkatkan Engagement

Media sosial yang populer di masyarakat (pexels.com/Tracy Le Blanc)

Engagement merupakan salah satu cara untuk mempromosikan bisnis yang kamu jalankan. Kamu harus bisa menarik minat calon konsumen supaya mau melirik bisnis UMKM kamu dan membeli produk yang dibuat. Melalui engagement kamu dapat berkomunikasi dengan calon konsumen untuk mengetahui minat dan kebutuhan yang mereka inginkan.

Zaman sekarang kita telah memasuki era digital, di mana setiap informasi dapat diakses dengan mudah dengan proses digital. Media sosial termasuk salah satu teknologi digital yang memberikan wadah interaksi dengan setiap orang. Kita dapat berinteraksi dengan bebas tanpa halangan tempat dan waktu. Banyak media sosial yang telah digunakan oleh masyarakat seperti Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, dan lain-lain. Tiap media sosial memiliki masing-masing fitur yang dapat dimaksimalkan untuk melakukan interaksi dengan sesama pengguna dengan jangkauan lebih luas.

Mengenal Engagement Rate

Ilustrasi jumlah likes (pexels.com/Pixabay)

Engagement Rate adalah standard yang digunakan untuk mengukur performa suatu konten yang diposting di media sosial. Indikator engagement rate penting supaya kita bisa mengetahui seberapa banyak respons audiens terhadap konten yang telah dibuat. Audiens di sini bisa dikatakan sebagai calon konsumen. Kalau kamu bisa membuat konten yang menarik perhatian, maka branding bisnis UMKM kamu akan meningkat dan banyak konsumen akan membeli produkmu.

Di dalam media sosial, indikator yang digunakan untuk menilai engagement rate adalah jumlah likes, comment, dan share. Tiga indikator tersebut merupakan faktor secara umum yang ada di media sosial karena tiap media sosial memiliki fitur masing-masing. Misalnya, Twitter memiliki fitur retweet maka jumlah retweet akan memengaruhi engagement rate. Sedangkan pada Facebook terdapat fitur klik dan reaksi.

Cara Mudah Meningkatkan Engagement Akun Bisnis UMKM Kamu

Berikut ini adalah cara mudah meningkatkan engagement di akun media sosial bisnis UMKM kamu, supaya produkmu makin banyak peminat dan laris manis.

1.     Jangan Lupa Respon Audiens

Ilustrasi merespon audiens (pexels.com/cottonbro)

Pada fitur komentar sering terlihat audiens menulis pertanyaan seperti harga produk, manfaat produk, bahan yang digunakan, dan lain-lain. Jangan lupa untuk menjawab pertanyaan itu dalam jangka waktu yang dekat, supaya audiens memandang bahwa bisnis kamu responsif dan informatif. Selain itu ada juga komentar berupa kritik atau pujian terhadap produk yang kamu pasarkan. Sebisa mungkin respon juga jenis komentar tersebut, sebagai contoh

“Terima kasih kak (nama audiens) atas kritik dan sarannya, kami akan perbaiki kedepannya.”

“Terima kasih sudah senang dengan tas A, kami akan terus improve dengan material yang lebih baik kedepannya.”

Dengan begitu, bisnis kamu akan dilihat audiens sebagai bisnis yang mau berkembang. Namun jangan hanya terlihat di ketikan saja, akan lebih baik perbaikan tersebut direalisasikan supaya bisnis kamu juga tetap dipercaya oleh konsumen. 

2.    Buat Konten Menarik Soal Produkmu

Ilustrasi membuat konten (pexels.com/PNW Production)

Konten pemasaran produk biasanya berupa foto atau video dari produk yang langsung diunggah dengan rincian caption nama, harga, dan material produk. Hal tersebut kadang membosankan dan tidak terlihat menarik. Kamu bisa mencari ide untuk membuat format konten yang berbeda namun tidak menghilangkan tujuan pemasaran. 

Contoh ide konten yang bisa kamu gunakan untuk memasarkan produkmu adalah membuat suatu cerita fiksi singkat atau strip komik yang berkaitan dengan produk tersebut. Selipkan produkmu di dalam cerita tersebut supaya tetap tersampaikan tujuan pemasaran, namun tetap menarik. Ide konten lain yang bisa dicoba adalah konten yang berisi cara pembuatan produk yang ingin kamu luncurkan. Audiens dapat tertarik dan percaya produk yang kamu hasilkan berkualitas. Yakinlah kamu bisa menemukan ide yang lebih kreatif untuk membuat konten pemasaran produkmu.

3.    Jangan Cuma Upload Konten, Maksimalkan Fitur Lainnya

Seperti yang telah disebutkan di awal, tiap media sosial punya fitur sendiri-sendiri. Pada uraian ini akan dijelaskan penggunaan fitur pada Instagram dan Twitter.

  • Instagram
Ilustrasi instagram live (pexels.com/cottonbro)

Instagram memiliki fitur story, reels, dan live. Pada fitur story, kamu tidak hanya memasang foto atau video produkmu, tapi juga bisa mengadakan interaksi dengan audiens dengan memanfaatkan fitur voting, asking, dan fitur kuis. Selain itu, kamu juga bisa mengajak mereka melakukan hal-hal yang menyenangkan, seperti tebak gambar, tebak emotikon, dan lain-lain.

Fitur reels merupakan fitur untuk membuat video dengan durasi tertentu. Reels juga bisa kamu manfaatkan sebagai wadah konten pemasaran produkmu. Dengan kemampuan editing video yang kamu miliki, reels yang kamu hasilkan nantinya juga pasti akan menarik dan banyak mendapat respon audiens. Sedangkan fitur live digunakan selain untuk memasarkan produk, juga bisa dipakai untuk sesi QnA. Sesi QnA tersebut bisa kamu gunakan untuk mengetahui minat dan kebutuhan yang diinginkan audiens.

  • Twitter

Media sosial dengan logo burung biru ini memiliki fitur tweet, polling dan space. Pada twitter, kamu bisa menge-tweet tidak hanya soal produk yang ditawarkan. Kamu juga bisa menge-tweet sesuatu yang dapat memancing audiens untuk merespon melalui likes dan kolom reply. Contoh tweet

“Tebak guys, kali ini kita mau luncurin es krim rasa apa?”

“Kamu kalo badmood lebih suka makan yang manis atau gurih?”

Lalu, lanjutkan tweet tersebut dengan membuat utas atau tweet baru yang bertujuan untuk memasarkan produk kamu. 

Yeay betul banget guys, Deli Ice Cream mau luncurin rasa mint choco yang sekarang lagi viral”

“Kalau suka manis, kita ada Oatmeal Cookies, kalau yang gurih kita ada Tempe Chips. Jangan lupa checkout di e-commerce kesayangan kamu, soalnya lagi diskon 60%!”

Fitur selanjutnya yaitu polling. Polling bisa kamu manfaatkan untuk mencari minat dan kebutuhan audiens. Sedangkan space sama seperti live yang ada di Instagram namun hanya berupa suara.

Dengan banyak fitur yang dimiliki oleh platform media sosial, kamu bisa menjangkau banyak audiens dan menarik perhatian mereka untuk membeli produkmu. Last but not least, branding dari bisnis UMKM kamu juga meningkat.

Kiat Sebelum Membuat Konten Menarik

Kamu masih bingung gimana supaya bisa bisnis kamu punya konten-konten yang menarik untuk di-post di akun media sosial? Cobalah kiat-kiat di bawah ini supaya kamu termotivasi.

1.    Brainstorming ide. Kalau mentok, ATM

Ilustrasi brainstorming ide (pexels.com/Christina Morillo)

Banyak jalan menuju Roma kalau berbicara soal brainstorming ide. Misalnya lewat media sosial influencer atau artis, eksplor moodboard di Pinterest, dan lain-lain. Setelah menemukan ide, diskusikan bersama tim agar ide itu jadi lebih terkonsep. Kalau kamu dan tim tidak kunjung menemukan ide, jangan ragu untuk amati-tiru-modifikasi.

2.     Amati Respons Audiens

Setelah kamu posting konten yang kamu buat, amati gimana respon dari audiens. Kalau konten yang kamu unggah tidak mendapat respon yang banyak atau positif, jangan ragu meminta bantuan kepada kerabat untuk share konten yang diunggah. Nah, kalau hasilnya masih nihil juga, evaluasi dengan tim kamu untuk membuat ide konten yang lebih menarik.

Itulah beberapa cara mudah meningkatkan engagement dan kiat sebelum membuat konten menarik di akun media sosial bisnis UMKM kamu. Jangan takut untuk mengekspos ide-ide kreatif kamu. Teruslah mencoba agar bisnis UMKM kamu bisa berkembang dan bersaing dengan usaha lainnya.

Komentar